Pengajuan VISA Schengen (Visa Austria)


Salah satu persayaratan wajib jika ingin mengunjungi Negara-negara Uni Eropa ada memiliki visa Schengen, mungkin sudah banyak yang share persyaratan untuk mengurus visa ini, sedikit saya ceritakan pengalaman kami.

Seperti biasa, Pengajuan VISA suka bikin tidur tak tenang, kali ini kami membuat Visa Schengen melalui VFS Austria, Jika kemarin ke Australia kami membuat Visa Australia melalui Agent, kali ini kami mengurus Visa Schengen sendiri. Biaya membuat "Visa Australia" melalui Agent berempat sekitar Rp. 7jtan sedangkan "Visa Austria" mengurus sendiri berempat tidak lebih dari Rp. 4jt. Pengurusan VISA ini di urus oleh Papayang, saya tidak datang saat papayang mengurus ke VFS, dan ternyata dapat telp dari papayang bahwa saya harus datang untuk sign beberapa dokumen dan melampirkan surat keterangan sekolah si Abang. Bedanya sama pengajuan VISA Australia melalui Agent kami tidak perlu datang ataupun wawancara.
 
Untuk saat ini penyerahan dokumen persyaratan VISA dilakukan oleh pihak VFS Global yang kantornya ada di Kuningan City, karena kami akan masuk dan pulang dari Vienna maka kami memilih VFS Austria, langkah-langkahnya bisa dicek di website http://www.vfsglobal.com/Austria/Indonesia/index.html , intinya sih jika sudah mengetahui tipe visa yang ingin diurus bisa langsung menyiapkan dokumen persyaratannya, lalu membuat appointment untuk menyerahkan dokumen-dokumen ini, bookingnya bisa dilakukan di website VFS gratis tampa biaya, jika sudah mendapatkan jadwal tinggal datang sesuai jadwal dengan membawa dokumen-dokumennya, di sana setelah dicek oleh petugas dan menurut mereka sudah lengkap tinggal membayar biaya pengurusan visa kepada petugas, setelah itu menunggu scan sidik jari seluruh proses mungkin hanya memakan waktu kurang dari sejam. 

Untuk dokumen persyaratannya adalah sebagai berikut :
1.       Passport yang masih berlaku dengan minimal masa berlaku 6 bulan (asli dan fotokopi semua yang ada stempelnya). Jika ada passport lama, lampirkan juga (asli dan fotokopi).
2.       Foto Untuk Visa yang dibutuhkan dua pas foto berwarna ukuran 3,5 cm x 4,5 cm dengan latar belakang putih. Di kedutaan tersedia juga fasilitas pembuatan pass foto, tetapi sebaiknya dipersiapkan dari awal karena jadwal appointment visa sudah terjadwal.
3.       Biaya Visa  untuk pembuatan visa schengen adalah 60 euro per/orang untuk usia 12 tahun ke atas dan 35 euro per orang untuk usia 6-12 tahun. Biaya visa schengen dibayar dalam bentuk cash, dalam mata uang rupiah sesuai dengan kurs yang berlaku saat pembayaran. Untuk anak di bawah 6 tahun tidak perlu membayar biaya visa jadi si adek karena umurnya baru 4 th masih gratis.
4.       Formulir Permohonan Visa Schengen yang bisa didapatkan dengan download dari website kedutaan atau VFS.
5.       Asuransi perjalanan, bisa dicek di website VFS list asuransi yang diterima selain itu minimal polisnya untuk medis adalah 30,000 euro . Akhirnya saya memilih Zurich Travel Insurance yang tipe Gold untuk 17 hari perjalanan dengan biaya 1,3 jt, polis tertanggungnya 100rb euro untuk sekeluarga. Saya membeli online sehingga tidak perlu repot datang ke kantor asuransinya, cukup mengisi data yang dibutuhkan lalu membayar dengan kartu kredit dan tidak lama asuransi akan mengirim polisnya melalui email. Lampiran email ini bisa digunakan sebagai persyaratan pengurusan VISA.
6.       Bukti Keuangan, sebenarnya tidak ada batasan jelas tetapi dari info yang pernah saya baca di website kedutaan Belanda, tertulis kalau pemohon visa schengen minimal harus memiliki dana di tabungan sebesar 34 Euro dikalikan masa tinggal selama di eropa. Untuk lebih amannya, saldo mungkin bisa dilebihkan. Bukti keuangan ini bisa berupa rekening koran 3 bulan terakhir. Kalau punya kartu kredit bisa diserahkan copynya atau bukti keuangan lain yang menguatkan status kita yang memiliki dana yang cukup untuk bepergian dan akan kembali setelah selesai perjalanan.
7.       Bukti Reservasi Tiket Pesawat, sebenarnya pihak VFS atau kedutaan tidak mewajibkan tiket yang sudah pasti cukup dengan reservasi tiket, biasanya bisa meminta bantuan untuk dipesankan di travel agen atau pesan saja dahulu, tetapi belum dibayar. Baru setelah visa schengen disetujui, kita bisa langsung beli tiket yang pastinya. Tetapi karena saya mengincar tiket promo akhirnya kita beranikan diri membeli tiketnya dan memang setelahnya kalau dicari tidak akan dapat semurah harga yang kami dapat, kalaupun ada transitnya sangat panjang.
8.       Bukti Pemesanan Penginapan, biasanya pesan online seperti di Booking.com atau Agoda dimana pesanan bisa dibatalkan tanpa ditarik biaya apapun. Yang paling gampang sih di Booking.com rata-rata menawarkan yang free cancellation Cuma resikonya harganya lebih mahal dan kalau baru mesen hotel pas visa disapproved biasanya harganya sudah meroket tinggi.
9.       Surat Keterangan Kerja, isinya menyatakan kalau kita adalah karyawan di perusahaan tersebut dan akan kembali ke Negara asal setelah menyelesaikan perjalanan. Biasanya pihak HRD sudah memiliki standar suratnya, kalau yang wirausaha bisa melampirkan surat izin usaha seperti SIUP atau bukti-bukti lainnya.
10.   Rencana Perjalanan Selama Di Eropa, isinya sih seperti itenary intinya menunjukkan rute perjalanan kita terus misalnya kalau beberapa Negara mana yang kita datangi paling lama, mana yang menjadi awal masuknya hal-hal ini berhubungan dengan lazimnya Negara mana yang mau diajukan visanya. Kalau misalnya paling lama di Belanda maka yang kita ajukan adalah visa Schengen ke VFS perwakilan belanda, atau kalau misalnya hampir sama lama waktunya maka Negara yang pertama kita masuki yang pelru kita ajukan visanya.
11.   Surat Keterangan Sekolah

Kalau tidak salah kami menunggu selama 2 minggu untuk mendapatkan jawaban VISA kami disetujui atau tidak, kalau info dari petugas VFS misalnya di dalam proses pengurusan VISA kita memerlukan Paspor asli kita bisa mengajukan permohonan agar Paspor kita dikembalikan.

Hallstatt - Austria

Komentar

Unknown mengatakan…
Pagi mbak, salam kenal. Saya mau bertanya, apakah untuk anak2 pada saat pengajuan visa harus ikut serta atau hanya kedua orang tua nya saja. Saya ada rencana apply visa schengen austria. Terimakasih sebelumnya
KAINARASHAKURA mengatakan…
Salam kenal mba Puspita, kemarin saat mengajukan visa hanya orang tua saja.. Jangan lupa ya menyertakan surat keterangan sekolah juga pasa saat apply visa
Unknown mengatakan…
Pagi Mbak, sebelumnya Sy ucapkan terima kasih atas postingan ini yg sangat bermanfaat. Ada yg mau Sy tanyakan. Kami rencana mau mengajukan 6 Visa untuk satu keluarga. Nah ketiak ngisi form janji temu doaoti hajya boleh mwngisi 1x janji temu. Apakah cukup 1 org yg bikin janji kemudian berkas swmuanya dan oegnya dibawa hadir atau bagaimana? Makasih Mbak (Ajat Sudrajat)
KAINARASHAKURA mengatakan…
Mas Ajat,
Saat kami mengurus Visa Suami saya hanya membuat satu janji pertemuan untuk semua aplikasi visa yang kami ajukan (4 orang), pas jadwalnya yang dewasa harus hadir karena ada scan biometrik kalau anak-anak saya lupa batasan umurnya tapi anak2 saya umur 4&8 tahun tidak ikut hadir karena tidak wajib untuk scan biometrik....
Stella Angelita mengatakan…
Halo Mbak,
Kebetulan bgt saya juga ingin apply visa Schengen lewat Austria. Mau tanya kalau sebelumnya sudah pernah scan biometrik (waktu itu apply visa schengen lewat Perancis). Apa harus hadir lagi saat apply visa Austria?

Postingan Populer